Senin, 30 November 2020

Menganalisis Indeks Harga Saham, Metode Perhitungan Indeks, LQ 45 Indeks, Indeks Review and Stock Replacement, Advisory Comission, Perhitungan Angka Indeks Harga Saham Gabungan

 Assalamualaikum teman-teman... 

Selamat datang diblog aku, di blog sebelumnya aku sudah membahas tentang pasar modal, kemudian aku sudah meriview buku tentang pasar modal, nah kali ini aku mau menjelaskan tentang "Menganalisis Indeks Harga Saham, Metode Perhitungan Indeks, LQ 45 Indeks, Indeks Review and Stock Replacement, Advisory Comission, Perhitungan Angka Indeks Harga Saham Gabungan"

Yuk disimak teman teman, semoga ini bisa membantu kalian yaa..

Pengertian Indeks Harga Saham

Indeks harga saham merupakan indikator yang menggambarkan pergerakan harga saham dalam suatu periode. Dengan membaca indeks ini, kita dapat mengetahui tren yang sedang terjadi di pasar, apakah sedang naik, turun, atau stabil sehingga investor dapat menentukan kapan untuk menjual, menahan atau membeli saham.


Perhitungan Harga Saham

Ada 4 rumus untuk menghitung harga saham yakni sebagai berikut:

  • PBV (Price to Book Value Ratio)

PBV (Price to Book Value Ratio) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Rasio Harga terhadap Nilai Buku digunakan untuk membandingkan kapitalisasi pasar perusahaan dengan nilai bukunya sendiri (perusahaan). Rasio PBV memberikan gambaran berapa banyak pemegang saham yang membiayai aset bersih perusahaan.

Nilai Buku ini adalah nilai aset perusahaan yang tercantum dalam laporan keuangan atau Balance Sheet dan dihitung dengan cara mengurangkan kewajiban perusahaan dari asetnya (Nilai Buku = Aktiva – Kewajiban). Bisa dikatakan rasio ini dapat menunjukan apa saja yang akan diperoleh pemegang saham setelah perusahaan terjual dan hutangnya semua telah dilunasi.

Pada umumnya Jika nilai BVPS di atas nilai 1, kesimpulannya harga saham tersebut terbilang mahal, begitupun sebaliknya. Berikut rumus harga saham berdasarkan rasio ini:

Price to Book Value = Harga per Lembar Saham / Nilai Buku per lembar Saham atau dalam bahasa Inggris : Price to Book Value (PBV) = Stock Price per Share / Book Value Per Share.

Contoh Perhitungan PBV (Price to Book Value Ratio):

Harga per lembar saham Bank Negara Indonesia Tbk dengan kode emiten BBNI tanggal 05 Desember 2017 sebesar Rp2.760 sedangkan nilai Buku per lembar saham sebesar Rp1.954. Berikut perhitungan rasio PBV BBNI:

PBV (Price to Book Value Ratio) = Harga per Lembar Saham / Nilai Buku per lembar Saham

PBV = Rp2.760 / Rp1.954 = 1,41

Jadi PBV (Price to Book Value Ratio) Bank Negara Indonesia Tbk adalah sebesar 1,41 kali.


  • PER (Price to Earnings Ratio)

PER (Price to Earnings Ratio) adalah rasio untuk menilai perusahaan yang diukur dari harga saham saat ini terhadap pendapatan per-sahamnya (EPS).

Biasanya digunakan oleh investor dan analis untuk menentukan nilai relatif dari saham perusahaan dalam perbandingan apple to apple. Selain itu dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan dengan catatan sejarahnya sendiri atau untuk membandingkan pasar agregat satu sama lain atau dari waktu ke waktu.

Jika nilai rasio PER lebih tinggi menunjukkan bahwa pasar bersedia membayar lebih terhadap pendapatan atau laba suatu perusahaan, serta memiliki harapan yang tinggi terhadap masa depan perusahaan tersebut sehingga bersedia untuk menghargainya dengan harga yang lebih tinggi.

Di sisi lain, rasio PER yang lebih rendah menggambarkan bahwa pasar tidak cukup percaya terhadap masa depan saham perusahaan yang bersangkutan. Ini rumus harga saham berdasarkan rasio Price to Earnings Ratio (PER) = Harga Saham / Laba per Saham

Contoh Perhitungan Price To Earning Ratio (PER) :

Harga per lembar saham perusahaan A adalah Rp500 dengan rasio EPS sebesar Rp20. Maka Rasio PER-nya adalah Rp500/Rp20 = Rp25. Ini menandakan bahwa Investor bersedia untuk membayar Rp25 untuk setiap Rp1 pendapatan perusahaan.


  • PEG Ratio (Price Earning Growth Ratio)

PEG Ratio (Price Earning Growth Ratio) adalah rasio yang menghitung nilai saham berdasarkan pendapatan saat ini dan potensi pertumbuhannya di masa yang akan datang.

Bisa dikatakan rasio ini banyak digunakan oleh investor untuk mengetahui apakah saham yang diliriknya tengah berada di atas atau di bawah harga, dengan mempertimbangkan pendapatan saat ini dengan tingkat pertumbuhan yang akan dicapai oleh perusahaan pada masa yang akan datang.

Rasio ini digunakan dengan cara membandingkan antara harga dengan pertumbuhan laba. Rasio ini memperhatikan pertumbuhan laba suatu perusahaan secara historis.

Cara melakukan perhitungannya adalah membagi PER dengan pertumbuhan laba dalam satu tahun. Makin rendah hasil rasio PEG maka akan semakin baik peluang harga saham tersebut akan meningkat di masa mendatang.

Untuk menghitung PEG (Price/Earnings to Growth Ratio) kamu bisa menggunakan rumus:

PEG = PER / Pertumbuhan EPS Tahunan

PER (Price per Earning Ratio) adalah Rasio Harga terhadap Pendapatan dan EPS (Earning per Share) adalah laba per lembar saham.

Contoh Perhitungan PEG (Price/Earning to Growth Ratio):

Untuk mendapatkan nilai PEG, kamu sebelumnya harus menghitung nilas EPS terlebih dahulu, begini contoh perhitungannnya

Pada tanggal 23 November 2017, PER (Price Earning Ratio) PT. Elnusa Tbk (ELSA) sebesar 17,93. EPS (Earning per Share) pada tahun 2016 adalah sebesar Rp192 dan tahun 2017 adalah sebesar Rp327.

Pertumbuhan EPS = (EPS 2017 – EPS 2016) / Rp237

                                   = (Rp237 – Rp192) / Rp237

                                   = Rp45 / Rp237

Pertumbuhan EPS = 0.23 atau 23%.

Setelah mendapatkan Pertumbuhan EPS, maka kamu masukkan ke rumus PEG sebagai berikut:

PEG = PER / Pertumbuhan EPS Tahunan

PEG = 17,93 / 23% = 76,5%

Jadi PEG untuk PT. Elnusa Tbk (ELSA) sebesar 76,5% atau 0,765.


  • Dividen Yield

Dividen Yield adalah metode untuk mengukur jumlah arus kas yang kamu dapatkan untuk setiap rupiah yang kamu investasikan dalam pasar ekuitas. Dengan kata lain, ini adalah ukuran berapa banyak uang yang kamu dapatkan dari dividen. Dividend Yield pada dasarnya adalah pengembalian investasi untuk saham tanpa capital gain.

Kamu perlu untuk memerhatikan konsistensi suatu perusahaan dalam memberikan dividen. Jika perusahaan tersebut secara konsisten membagikan dividen dalam 10 tahun terakhir maka bisa dikatakan saham perusahaan tersebut layak untuk dibeli.

Biasanya makin tinggi Dividen Yield maka saham tersebut makin menarik, namun konsistensi sebuah perusahaan dalam membagikan dividen juga perlu diperhatikan. Berikut rumus harga saham berdasarkan Dividend Yield, dan contoh perhitungannya:

Per tanggal 07 November 2017, Harga per lembar saham PT. CIMB Niaga Tbk (BNGA) diperdagangkan sebesar Rp16.200, sedangkan pada tahun 2017 dividen per lembar saham tahunan yang dibagikan sebesar Rp428.

Dividend Yield = (Dividen per lembar Saham Tahunan / Nilai Pasar per lembar Saham) x 100

Dividen Yield = (Rp428 / Rp16.200) x 100 = 2,64%

Jadi dividen PT CIMB Niaga Tbk (BNGA) adalah sebesar 2,64% .

Ketahuilah bahwa harga nominal saham tidak memberikan petunjuk apakah berinvestasi di perusahaan tersebut merupakan keputusan yang paling tepat, atau apakah nilai perusahaan ini yang terlalu tinggi. Jadi, gunakanlah keempat rumus harga saham tersebut untuk kamu jadikan acuan dalam menilai harga saham murah atau mahal.


Metode Perhitungan Indeks

Secara umum, rumus menghitung indeks harga terbagi menjadi 2. Pertama, ada metode agregatif sederhana atau tidak tertimbang, dan kedua yakni metode tertimbang. Nah, dalam metode tertimbang itu terbagi lagi menjadi 3 metode. Ada Metode Laspeyres, Metode Paasche, dan Metode Marshall Edgeworth.

1. Metode Agregatif

Dalam metode agregatif sederhana ini, seluruh harga dalam tahun tertentu, dinyatakan sebagai persentasi dari keseluruhan harga komoditas dalam satu tahun. Kamu bisa melakukan perbandingan perubahan harga rata-rata pada tahun tertentu terhadap harga pada tahun-tahun sebelumnya. Nah, harga pada tahun sebelumnya itu dijadikan sebagai tahun dasar.

Perhitungan angka indeks dengan metode agregatif sederhana mempunyai kelebihan karena bersifat sederhana sehingga lebih mudah menghitungnya. Akan tetapi, metode ini mempunyai kelemahan yaitu tidak mempertimbangkan arti penting secara relatif berbagai komoditas sehingga barang-barang kebutuhan pokok memiliki bobot yang sama dengan barang yang lain. Padahal, barang-barang kebutuhan pokok akan direspon lebih oleh konsumen dibandingkan dengan barang-barang jenis lain.


2. Metode Tertimbang

Dalam metode tertimbang ini, kita akan masukkan faktor penimbang/bobot dari tiap jenis barang yang dihitung angka indeksnya.

  • Metode Laspeyres, Metode ini menerapkan jumlah barang pada tahun dasar menjadi timbangan terhadap suatu harga. Lebih lanjut, kuantitas barang itu faktor pengali untuk harga-harga barang yang indeksnya akan kita hitung. Cara tersebut kita pakai nih untuk mencari tahu perubahan harga. Anggapan yang mendasari metode ini ialah kuantitas (jumlah) barang tidak berubah dari tahun ke tahun sejak tahun dasar. Laspeyres pernah bilang begini, “Secara kuantitatif kebutuhan itu jumlahnya tidak berubah.”
  • Metode Paasche, Metode ini memakai jumlah/kuantitas barang pada tahun yang berjalan atau tahun yang dipakai sebagai timbangan terhadap harga. Dalam metode Paasche ini mengasumsikan bahwa jumlah barang itu bisa mengalami perubahan dari tahun ke tahun.
  • Metode Marshall Edgeworth, Metode ini menghitung dengan cara menggabungkan jumlah tahun dasar dengan jumlah tahun berjalan. Nah, habis itu langsung dikalikan dengan harga pada tahun dasar atau harga pada tahun berjalan.


Indeks LQ 45

Indeks yang terdiri dari 45 saham pilihan berdasarkan likuiditas perdagangan dan kapitalisasi pasar, sehingga setiap 6 bulan saham yang masuk indeks ini bisa berubah-rubah tergantung kedua variable tersebut.


Indeks Review and Stock Replacement

Strategi yang menggunakan instrumen keuangan lain untuk secara efektif menciptakan kembali posisi kepemilikan saham. Ini telah digunakan oleh investor dan pedagang untuk waktu yang sangat lama dan dalam beberapa tahun terakhir ini telah menjadi sangat populer menggunakan opsi. Menggunakan opsi untuk penggantian saham sangat sederhana, dan ini menawarkan beberapa manfaat utama yang berkaitan dengan leverage. Ada juga manfaat yang berkaitan dengan lindung nilai, meskipun hal ini membuat strateginya menjadi lebih kompleks. Kami telah menjelaskan lebih lanjut tentang strategi ini.


Advisory Comission

Index Advisory adalah pelopor dalam mengembangkan alat tes psikometri untuk digunakan secara efektif di berbagai bidang non-tradisional. Ini adalah salah satu perusahaan India pertama yang mengembangkan tes psikometri dalam bisnis peminjaman untuk memprediksi kelayakan kredit peminjam. Tes ini banyak digunakan saat ini oleh bank dan NBFC untuk membantu keputusan kredit mereka. Melalui penelitian berkelanjutan, Index Advisory bekerja untuk membuat alat mereka lebih kuat. Tes mereka tidak hanya dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan klien mereka, tetapi juga mengkhususkan diri dalam menyediakan menu format tes untuk dipilih. Tes ini dirancang untuk mengukur banyak parameter dan tersedia dalam sebagian besar bahasa India, sesuai dengan nuansa keragaman budaya dan regional.


Perhitungan angka Indeks Harga Saham

Indeks harga saham merupakan angka yang tersusun dengan hitungan tertentu sehingga menghasilkan trend. Sedangkan angka indeks itu sendiri dibuat untuk membandingkan perubahan harga saham dari masa ke masa.

Indeks harga saham menggunakan rumus umum:

IHS: (Ht / H0) x 100%

IHS: Indeks Harga Saham

Ht : Harga pada waktu yang berlaku

H0 : Harga pada waktu dasar

Dari sinilah Anda bisa mulai membaca situasi pasar untuk mendukung keberhasilan investasi Anda. Namun ada persoalan yang harus dipecahkan, yaitu mengenai waktu dasar. Merupakan masalah utama dalam menyusun angka indeks.

Sebab, bila Anda memilih waktu dasar pada saat pasar sedang dalam keadaan bergairah, bukan tidak mungkin Anda akan menemukan indeks harga yang terus menurun pada waktu-waktu selanjutnya. Demikian pula sebaliknya, bila Anda menentukan waktu pada saat pasar lesu, maka waktu-waktu selanjutnya indeks harga saham akan terus menunjukkan peningkatan. Karena itu, mungkin memilih waktu dasar pada saat tidak terjadi gejolak (stabil).


Referensi:

Fatimah, Tria Maulina. 2020. Makalah Teori Pasar Modal "Menganalisis Indeks Harga Saham, Perhitungan Harga Saham, Metode Perhitungan Indeks, LQ 45 Indeks, Indeks Review and Stock Replacement, Advisory Comission, Perhitungan Angka Indeks Harga Saham". Diakses 30 November 2020 dari triafatimah1006.blogspot.com: https://triafatimah1006.blogspot.com/2020/10/makalah-teori-pasar-modal-menganalisis.html.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar