Senin, 30 November 2020

Portofolio Beresiko Optimal

Assalamualaikum teman-teman... 

Selamat datang diblog aku, di blog sebelumnya aku sudah membahas tentang pasar modal, kemudian aku sudah meriview buku tentang pasar modal, nah kali ini aku mau menjelaskan tentang "Portofolio Beresiko Optimal"

Yuk disimak teman teman, semoga ini bisa membantu kalian yaa..

Pengertian Portofolio Beresiko Optimal

Portofolio yang optimal adalah portofolio yang dipilih investor dari sekian banyak pilihan yang terdapat pada portofolio yang efisien. Tentunya portofolio yang dipilih investor adalah portofolio yang sesuai dengan preferensi investor bersangkutan terhadap return maupun terhadap risiko yang bersedia ditanggungnya.


Konsep Portofolio Optimal

Dalam pembentukan portofolio, investor selalu ingin memaksimalkan return harapan dengan tingkat risiko tertentu yang bersedia ditanggungnya, atau mencari portofolio yang menawarkan risiko terendah dengan tingkat return tertentu. Jadi portofolio yang efisien adalah portofolio yang memberikan return tertinggi dan tingkat risiko tertentu. Sejumlah portofolio yang memenuhi dua kondisi tersebut dinamakan efficient set / efficient frontier.

Sedangkan yang dimaksud portofolio yang optimal adalah portofolio yang dipilih investor dari sekian banyak pilihan yang terdapat pada portofolio yang efisien.

Tentunya portofolio yang dipilih investor adalah portofolio yang sesuai dengan preferensi investor bersangkutan terhadap return maupun terhadap risiko yang bersedia ditanggungnya.

Pemilihan portofolio optimal didasarkan pada preferensi investor terhadap return yang diharapkan dan risiko yang ditunjukkan oleh kurva indiferen.

Skema Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal

Garis vertical pada gambar diatas menunjukkan tingkat return yang diharapkan, sedangkan garis horizontal menggambarkan tingkat risiko portofolio. Bidang ABCDEGH dalam gambar diatas menunjukkan kumpulan portofolio yang tersedia bagi investor. Bagian yang ditunjukkan oleh garis BCDE disebut sebagai pertemuan efisien. Yaitu kombinasi asset-aset yang membentuk portofolio yang efisien. Bagian itu merupakan bagian yang mendominasi dibandingkan dengan titik-titik lainnya (A, G, H). Bagian yang ditunjukkan oleh titik BCDE, merupakan pilihan-pilihan portofolio terbaik bagi investor disbanding bagian AGH, karena BCDE mampu menawarkan tingkat return yang lebih tinggi dengan risiko yang sama disbanding bagian AGH.

Salah satu titik kombinasi portofolio yang dipilih investor dari garis BCDE disebut sebagai portofolio yang optimal. Dalam gambar diatas terlihat bahwa kurva indeferen investor bertemu dengan permukaan efisien pada titik D. artinya portofolio optimal bagi investor tersebut adalah portofolio pada titik D, karena portofolio D tersebut menawarkan return harapan dan risiko yang sesuai dengan preferensi investor tersebut.


Menentukan Portofolio Beresiko Optimal

Pada dasarnya, manajemen portofolio terdiri dari tiga aktivitas utama, yaitu:

  • Pembuatan keputusan alokasi aset
  • Penentuan porsi dana yang akan diinvestasikan pada masing–masing kelas aset
  • Pemilihan aset–aset dari setiap kelas aset yang telah dipilih. 


Memilih Portofolio Berdasarkan Preferensi Investor

Dalam memilih portofolio, investor akan mendasarkan pemilihannya pada preferensi terhadap return yang diharapkan dan risiko yang bersedia ditanggung investor. Artinya, investor akan memilih titik portofolio yang terletak pada permukaan efisien yang menawarkan risiko yang sesuai dengan preferensinya terhadap risiko. Semakin konservatif seorang investor, semakin enggan dia menanggung risiko. Semakin agresif seorang investor, berarti semakin berani dia menanggung risiko sehingga pilihan portofolionya akan semakin mendekati portofolio pada aset berisiko.

Protofolio juga menggunakan teori kepuasan sehingga titik maksimum dimana resiko tidak bisa dikurangi lagi. Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor mengasumsikan hanya didasarkan pada return ekspektasi dan risiko dari portofolio secara implisist yang menganggap bahwa investor mempunyai fungsi utility yang sama atau berada pada titik persinggungan utiliti investor dengan effiicient set. (Jogiyanto, 2000: 193)

Tiap investor mempunyai tanggapan risiko yang berbeda-beda. Investor yang mempunyai tanggapan kurang menyukai risiko mungkin akan memilih portofolio di titik B. Tapi, investor lainnya mungkin mempunyai tanggapan risiko berbeda, sehingga mereka memilih portofolio yang lainnya selama portofolio tersebut merupakan portofolio efisien yang masih berada di efficient set. Portofolio mana yang akan dipilih investor tergantung dari fungsi utilitinya masing-masing.

Seperti yang dibahas sebelumnya, model portofolio Markowitz biasanya digunakan dalam pemilihan portofolio yang terdiri dari aset–aset individual dan bukan digunakan dalam pemilihan portofolio yang terdiri dari berbagai kelas aset. Kelas aset adalah pengelompokkan aset–aset berdasarkan jenis–jenis aset seperti saham, obligasi, sekuritas luar negeri dll. Keputusan alokasi aset tidak hanya meliputi penentuan alokasi dana pada kelas aset di satu negara saja, tapi bisa dilakukan pada beberapa negara.

Manfaat yang bisa diperoleh dari diversifikasi pada berbagai kelas aset di berbagai negara, pada dasarnya sama dengan manfaat diversifikasi pada aset individual, yaitu manfaat pengurangan risiko pada tingkat tertentu dari return yang diharapkan. Sama halnya dengan portofolio pada aset individual, portofolio kelas aset yang optimal akan ditentukan oleh preferensi investor terhadap return yang diharapkan dan risiko. Jika ada portofolio kelas aset yang sesuai dengan preferensi investor, maka portofolio tersebut nantinya akan menjadi portofolio optimal.


Kerangka Berpikir Untuk Menilai Kinerja Portofolio

Adapun kerangka berpikir untuk menilai kinerja portofolio antara lain adalah:

  1. Tingkat Risiko, didalam mengavaluasi kinerja portofolio harus diperhatikan apakah return yang diperoleh sudah cukup memadai menutup risiko yang ditanggung (risk adjusted).
  2. Periode Waktu, beberapa portofolio yang sama tingkat return dan risikonya akan dinilai berbeda apabaila waktu yang diperlukan juga berbeda.
  3. Benchmark yang Sesuai, yaitu patokan (benchmark) yang digunakan untiuk menilai kinerja portofolio adalah portofolio yang sebanding.
  4. Tujuan Invesatasi, tujuan yang berbeda akan mengakibatkan penilaian terhadap kinerja portofolio menjadi berbeda pula.

Tiap investor mempunyai tanggapan risiko yang berbeda-beda. Investor yang mempunyai tanggapan kurang menyukai risiko mungkin akan memilih portofolio di titik B. Tapi, investor lainnya mungkin mempunyai tanggapan risiko berbeda, sehingga mereka memilih portofolio yang lainnya selama portofolio tersebut merupakan portofolio efisien yang masih berada di efficient set. Portofolio mana yang akan dipilih investor tergantung dari fungsi utilitinya masing-masing.


Skema portofolio yang akan dipilih oleh investor tergantung dari fungsi utilitinya masing-masing.

Untuk investor ke-1, portofolio optimal adalah berada di titik C1 yang memberikan kepuasan kepada investor ini sebesar U2. jika investor ini rasional, dia tidak akan memilih portofolio D1 karena walaupun portofolio ini tersedia dan dapat dipilih yang berada di attainable set, tapi bukan portofolio yang efisien, sehingga akan memberikan kepuasan sebesar U1 yang lebih rendah dibandingkan dengan kepuasan sebesar U2. Investor akan memilih portofolio yang memberikan kepuasan yang tertinggi.


Karakteristik Umum Portofolio

Sebelum pemodal melakukan investasi pada sekuritas, ia perlu merumuskan terlebih dulu kebijakan investasinya. Beraa risiko yang bersedia ditanggung, berapa jumlah dana yang akan diinvestasikan, merupakan pertanyaan yang harus dijawab terlebih dahulu. Karena investasi yang dilakukan mempunyai unsur ketidakpastian, pemodal hanya bisa mengharap tingkat keuntungan yang akan diperoleh. ketidakpastian atau risiko investasi tersebut diukur dengan penyebaran nilai tingkat keuntungan disekitar nilai tingkat keuntungan yang diharapkan. Ukuran penyebaran ini adalah deviasi standar atau variance.

Para pemodal melakukan diversifikasi investasi karena mereka ingin mengurangi risiko yang mereka tanggung. Sementara tingkat keuntungan yang diharapkan dari portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari tingkat keuntungan yang diharapkan dari masing-masing saham yang membentuk portofolio tersebut, deviasi standar portofolio lebih kecil dari rata-rata tertimbang sejauh koefisien korelasi antar saham yang membentuk portofolio tersebut lebih kecil dari satu. Semakin rendah koefisien korelasi semakin efektif penurunan deviasi standar.

Dengan memperbesar jumlah saham pada portofolio, akhirnya deviasi standar portofolio tersebut akan tergantung pda covariance saham-saham yang membentuk portofolio tersebut. Hal inilah yang menyebabkan mengapa dengan menambah jumlah saham dalam portofolio, deviasi standar portofolio akan semakin berkurang tetapi tidak pernah bisa dihilangkan.

Tingkat keuntungan yang diharapkan dari suatu portofolio tidak lain merupakan rata-rata tertimbang dari tingkat keuntungan yang diharapkan masing-masing saham yang membentuk portofolio tersebut.


Dinyatakan dalam rumus:

E(Rp) = iE(Ri)

Keterangan:

E(Rp) adalah tingkat keuntungan yang diharapkan dari portofolio,

Xi adalah proporsi dana yang diinvestasikan pada saham i (i= 1,N),

E(Ri) adalah tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham i.


Untuk variance portofolio, rumus umumnya adalah

P2 =  i2 2 + iXj ij

Keterangan:

P2= variance portofolio,

P2= variance saham I (i= 1….., N; i j), ij = covariance saham I dengan saham j (dalam hal ini ij = ij  i j)

Kalau kita ingin mengurangi deviasi standar tingkat keuntungan portofolio, maka berarti kita ingin mengurangi fluktuasi tingkat keuntungan portofolio tersebut dari waktu ke waktu. Untuk itu kita perlu memilih kombinasi investasi yang mempunyai koefisien korelasi yang rendah (akan lebih baik kalau negatif). Semakin kecil koefisien korelasi antar tingkat keuntungan, semakin efektif penurunan fluktuasi tingkat keuntungan tersebut.


Referensi:

Ningsih, Rahmawati Rahayu. 2020. Makalah Portofolio Beresiko Optimal. Diakses 30 November 2020 dari rahmawatirahayun.blogspot.com: https://rahmawatirahayun.blogspot.com/2020/10/makalah-portofolio-beresiko-optimal.html.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar